skip to main | skip to sidebar

MyusMozaic

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • Celoteh

Demam Panggung

Diposting oleh Myus Label: Motivation, xpressi
“ Semoga bukan aku, jangan aku, jangan aku........”, berkali-kali ku ucapkan kata-kata itu dalam hati. Ku tundukkan wajahku, pura-pura menulis sesuatu padahal hanya menggambar abstrak, gak jelas. Aku menghindari sorotan mata orang-orang yang hadir di forum, rapat penentuan….

~~~~~~#######~~~~~~

“ Fath…kepala sekolah memanggilmu, segera ke kantor ”
Deg ! jantung serasa mau copot
Ada apa ini? Apakah aku akan dikeluarkan dari sekolah? oh no !, karena apa?
Satu persatu gelembung-gelembung ingatan bermunculan didepan mataku. Memperlihatkan dosa-dosa yang telah ku perbuat tempo hari, yang mungkin menjadi alasan kenapa aku dipanggil kepala sekolah.
“ Pulp, pulp,pulp !” gelembung itu pecah. Kulihat diriku yang sedang:
  1. Melempar guru olah raga dengan es batu. Siapapun akan setuju ini tidak sopan, tapi aku punya alasan kenapa aku melakukannya.
  2. Menggigit bola bekel Yuni sampai pecah jadi dua bagian. Kalian tau kan bola bekel itu sangat menggemaskan (setidaknya menurutku), melihat teksturnya yang kenyal, mengkilap dan warna-warni itu aku tidak tahan ingin menggigit setiap bola bekel yang ku temui. Dan yeah..Yuni menangis meraung-raung mendapati barang kesayangannya ternoda, eh terbelah. Mungkinkah dia melaporkanku pada orang tuanya lantas sang ortu melaporkan ke kepala sekolah? Huh ! aku benci anak cengeng yang suka mengadu. (hai Yuni kamu sekarang dimana, gimana kabarmu? sudah menikah? ^_^ )
  3. Mengibarkan sekantung plastik kresek besar berisi sampah di tiang bendera. Hehe…ceritanya ketika pulang sekolah, aku dan beberapa temenku iseng berakting bak anak-anak paskibra yang sedang latihan mengibarkan bendera. Ibarat kata pepatah ”Tak ada bendera, sampah pun jadi”. Esok paginya, kepala sekolah marah-marah didepan seluruh barisan dari kelas 1 sampai kelas 6, berpidato “bla..bla..bla..”, aku dan beberapa orang temenku cekikikan menahan tawa di barisan paling belakang, sambil mengancam siapapun yang melihat ulah kami “ awas klo bilang !“
  4. Beberapa kali mematahkan penggaris kelas dan sapu…yuhuuu..mari terbang dengan sapu..” klek !”, patah.
  5. Merobek absensi kelas
  6. Menyemprotkan es syrup ke wajah temenku
  7. Membuat banjir kantor guru, karena tidak sengaja aku mematahkan kran kamar mandi yang berada tepat disamping kantor
  8. Dan masih banyak lagi...
  9. Dan lain-lain….
  10. .....

Huff… !
Aku memutar otak disepanjang koridor menuju ke kantor, kira-kira apa yang akan ku ucapkan sebagai pembelaan? Duh gak bisa ngebayangin bagaimana ekspresi orang tuaku saat tau anaknya dikeluarkan dari sekolah, padahal masih kelas 4 SD !, sekali lagi kelas 4 SD !. Duilah mau jadi apa kau nanti Nak?


“ Fath lihat ini..”, Pak Kepsek menyodorkan selembar kertas padaku. Deg !
Apa ini? Surat keputusan? kok kata-katanya gini sih. Jangan-jangan ini cara halus bin kreatif yang ditempuh Kepsek biar aku gak pingsan?
“ Maksudnya apa ini pak?”
“ Menurutmu?”
“ Ini puisi pak”
“Pinter !, itu puisi. Minggu depan kau ku ikutkan lomba deklamasi puisi, selama seminggu ini kau latihan denganku setelah pulang sekolah”
“ Jadi, saya gak dikeluarin dari sekolah pak?”
“Dikeluarin? kata siapa?”
“Eh enggak, gak ada, hihi..”
“Ya, pergilah. Jangan lupa ke kantor nanti setelah bel pulang”

Horeeee..!, lihat, kalian tahu sendiri kan? bahkan seorang kepala sekolah pun tidak berani mengeluarkan aku dari sekolah,hoho.. (sombong mode on)
Yup, seminggu kemudian aku ikut lomba deklamasi puisi. Masyaallah….aku tak pernah merasakan ini, ketika aku masuk ruangan tubuhku gemetar. Hoi sadar !, kenapa kau seperti ini, bukankah kau tidak pernah takut pada siapapun? Melakukan apapun sesuka hati? Sekarang kenapa seakan tidak bisa bergerak dihadapan orang-orang yang bahkan tidak kau kenal?
Entahlah !
Aku tetap merasa lemas sampai akhir acara dan pengumuman pemenang…….
“Fath, ayo maju..” Kepsek menepuk pundakku sembari tersenyum
“hah..?”
“ kamu menang tuh, juara 2 . Ambil hadiahnya gih..”
“hah !”
Aneh, kok bisa sih? gak percaya…tapi ya sudah. Aku langsung sumringah tiada tara...,hahay..
Mulai dari sini karir panggungku dimulai (ciee...karir). Tawaran berbagai lomba pun berdatangan, ehem sok ngartis....yuk mari kita sambut new rising star..Fath Fawwaz! plok plok plok, tepuk tangan riuh (apaan sih Fath, mulai deh geje..)

Berlanjut sampai SMP, ,
Kebetulan beberapa kali aku dapet peringkat 1 paralel, biasanya setelah menerima piagam penghargaan dan sejumput uang dalam amplop sebesar Rp.150.000 (wuiih..uang segitu jaman tahun 2001 dah gede banget tuk ukuran kantong anak SMP) lantas aku dipersilahkan tuk menyampaikan kata-kata yang membakar semangat belajar teman-temanku yang sudah terbakar panas matahari dilapangan, setelah upacara hari Senin.

Seolah-olah orang-orang di sekolahku selalu membuka peluang atau bahkan memaksaku tuk berbicara didepan umum. Memaksa? Iya mereka tu memaksa banget.

Aku pernah tiba-tiba ditunjuk ikut lomba telling story....wohoo !, kebangetan !. Suer aku nyadar klo kemampuan bahasa inggrisku pas-pasan, ada Kukuh Kurnia yang bahasa inggrisnya ngeces kayak ban bocor, tapi bukan dia yang ditunjuk, kenapa harus aku?!

Toh ujung-ujungnya aku tak berdaya menolak, pada hari H berangkatlah aku dan 3 orang temanku ke salah satu SMA di Jombang, tempat berlangsungnya lomba. Aku kaget, peserta lain kliatan begitu matang persiapannya, ada yang sampai dandan bak putri keraton yang ku lihat di sinetron-sinetron laga, sesuai dengan story yang dia bawakan “ Roro Anteng “, itu loh cerita yang berhubungan dengan kawah bromo dan suku tengger. Sedangkan aku? yaaah aku hanya membawa properti sebuah boneka dan beberapa gambar berlapis kardus, duuh melas. Waktu itu aku membawakan cerita “A Man and The Crocodile”, mau di dandani gimana coba? Seperti “A Man”? gak mungkin, masa dandan ala Crocodile?wee...enak aja, ogah !

Aku tampil dengan 3 macam suara menyesuaikan 3 tokoh dalam cerita : Man, Crocodile and Deer. Setelah tampil ku rayu 3 temenku tuk kluar dari arena lomba. Kenapa? Grogi,hehe... Daripada terus didalam dengan atmosfer seperti itu, mending kabur menuju alun-alun yang berada tepat di depan SMA (nah, ketahuan SMA mana yang berada tepat di depan alun-alun Jombang?). Kami nongkrong disitu sedangkan guru pendamping kami panik mencari kemana-mana karena... ternyata eh ternyata aku diambil orang,.oh oh hooo..( dangdutan, Ike Nurjanah dadakan, muter muter ditiang-lha klo gini jadi india )....gak lah, ternyata aku dan Selfi lolos sebagai finalis. Untunglah, seorang panitia menemukan kami sedang nyruput es degan di alun-alun. Guru kami menghampiri dengan muka bersungut-sungut, ku balas dengan senyum tak berdosa, dalam hati pengen bilang “Bu coba deh ngaca di spion.... :p”. Aku ketinggalan briefing finalis, waktu masuk ruangan hanya sempat mendengar panitia menanyakan “ are you ready?!”, semua finalis berteriak “yes !”, aku cuma ikut-ikutan “yes !”, haha...

Di babak final aku dapet nomor urut 5 dari 10 peserta. Grogiku semakin bertambah-tambah karena propertiku kacau susunannya. Menjadi finalis tidak ada dalam bayanganku, makanya kukira properti ini sudah tak berguna lagi, seenaknya saja tadi ku letakkan. Tak apa, berakhir bahagia, meski cuma dapet juara 3, huhuyy...kembang kempis hidungku.

Tiba saatnya aku harus mengakhiri masa belajar di SMP. Lagi-lagi aku dipaksa menyampaikan pidato perpisahan. Sudah ku katakan berkali-kali pada guru yang melatihku, bahwa aku mengidap demam panggung kronis. Sayangnya beliau tidak percaya ucapanku. Benar saja, apa yang ku takutkan terjadi. Aku sibuk mencari sesuatu yang bisa ku pegang saat naik panggung dan hanya mendapatkan tissue. Aku gugup melihat begitu banyak orang di depanku: teman-teman, wali murid, undangan, guru-guru...duuuh. Mulai dari salam sampai pertengahan masih aman, menginjak tengah-tengah aku mulai tidak bisa mengendalikan diri. Aku menangis sesenggukan di panggung, bagusnya waktu menangis kalimat pidato yang ku ucapkan juga pas bernada sedih. Akibatnya...
Mengejutkan !
Semua hadirin ikut menangis, air mata mengalir, ingus berleleran, srup-srup, wouw !
Kontan ketika aku turun panggung banyak yang menyalami, kepala sekolahku, guru-guruku, orang tua temen-temenku. Orang tuaku sendiri mana? Tak ada, tidak ada satupun keluargaku yang hadir. Sesak rasanya dada ini, melihat teman-temanku bahagia ditemani orang tua masing-masing di hari mereka menerima Ijazah SMP. Ku tahan tangis dalam hati sampai pulang, hiks !

Di SMA tak jauh beda,
Masih seputar puisi, pidato, olimpiade dan telling story. Hanya ada beberapa variasi lomba panggung yang baru. Aku pernah ikut kompetisi pembaca berita di UNESA. Ada jalur baru tuk tampil di panggung : ikut Teater dan Band sekolah. Bukan, bukan sebagai vokalis, hanya bisa memainkan beberapa alat musik seperti keyboard/organ dan suling. Tampil rame-rame ternyata lebih asyik. Dulu ikut kompetisi musik Simpati Jitu Telkomsel di salah satu Mall di Surabaya, yang keberangkatannya tidak disetujui pihak sekolah. Hidup nekat !

Dunia kuliah,
Aku jatuh cinta berbagai kompetisi. Mulai dari kompetisi marketing, PKM-KKTA-PIMNAS (thanks buat mbak Ayu yang telah menjerumuskanku), business plan, essay, debat, dan lain-lain. Nekat -lagi- jadi pembicara, instruktur dan MC. Dosen-dosenku paling suka ngerjain tuk presentasi atau jadi moderator mendadak (Pak, Bu ini sebenernya balas dendam atau gimana? ..hiks T_T). Ada beberapa yang udah ku ceritakan disini, disini juga dan disitu
~~~~~~#######~~~~~~

“ Semoga bukan aku, jangan aku, jangan aku.......”, berkali-kali ku ucapkan kata-kata itu dalam hati. Ku tundukkan wajahku, pura-pura menulis sesuatu padahal hanya menggambar abstrak, gak jelas. Aku menghindari sorotan mata orang-orang yang hadir di forum, rapat penentuan….

“ Bagaimana kalau Fath?” seseorang telah menyebut namaku, arrrrgghhh...tidaaak !
“ Hah !...Jangan mbak, jangan saya, temen yang lain saja”
“ Fath, kami yakin kamu mampu menjadi moderator yang baik”
“ Bener Fath, kau orang yang tepat. Kamu kan sudah sering ngomong di depan umum”
“ Bukan begitu, anda belum tau klo saya.........................”

Heran, kenapa orang-orang itu selalu bilang “ kamu tuh pembicara yang baik Fath, bagus deh klo ngomong...”. Apakah karena suaraku merdu ? (hoeeek..!, taruhan potong jari klo suaraku bagus)

Mereka tidak tahu bahwa sebenernya sampai saat ini aku tetaplah seorang yang mengidap “demam panggung kronis “ seperti waktu pertama kali aku membaca puisi di kelas 4 SD. Panggung selalu terasa bagai papan surving yang meluncur diatas ombak, di papan itu aku berpijak menguji keseimbangan atau tenggelam. Klo dalam pergaulan memang aku terbiasa bersikap SKSD, mengajak ngobrol dan melempar senyum pada hampir setiap orang yang ku temui. Mungkin kamu salah satu korbannya, heuheu....Sepertinya menakhlukkan teman baru lebih mudah daripada menakhlukkan panggung (mungkin loh ya..)

“ Fath..!”
Ku angkat kepalaku, ku lihat mereka tersenyum menanti kesediaanku
Aku tak kuasa menahan luapan kepercayaan mereka. Aku ikut tersenyum.....
Baiklah !
Saatnya kupeluk lagi “Demam Panggung Kronisku” mesra. Aku ingin selalu merasakan sensasi-sensasi yang timbul karenanya. Sengatan yang membuat seluruh bagian tubuh terasa menggeletar, melemaskan persendian, mengucurkan keringat dingin, menabuh irama detak jantung, berdebaran dag dig dug der !!!
Kenapa?
Karena telah kutemukan jawabannya:
Menjadi pembicara yang baik, bukanlah soal bakat atau karunia “dari sononya”. Justru klo mau jadi pembicara hebat harus merasakan demam panggung dan mengakui keberadaannya, tidak perlu mengingkarinya. Ketika merasakannya kita akan banyak belajar bagaimana mengendalikan elemen-elemen terkait: audiens, suara, gerakan, pemikiran dan ucapan. Dengan begitu, kita akan menemukan solusinya dengan cara kita sendiri, sangat unik, setiap orang berbeda-beda. Klo aku sih akan merasa lebih tenang jika memegang sesuatu, apapun yang penting tidak dengan tangan hampa dan menempelkan microphone di dagu untuk menjaga suara agar tidak timbul tenggelam.Grogi itu energinya besar loh, yang akan memacumu tuk bersuara lantang. Oke, gak usah teori panjang-panjang, langsung praktikkan !.

Oya satu lagi,
Waktu melihatku sedikit gelisah saat akan berbicara di depan umum, seorang teman bilang gini:
“ Fath, kau yakin yang akan kau sampaikan itu benar?”
“Mmm...maksudnya? gak tau lah, apa pun yang ada”
“Nah, itu masalahnya, kamu sendiri gak yakin dengan apa yang kau sampaikan. Orang tidak perduli kau grogi. Orang mendengar apa yang kau sampaikan, mereka akan mengambil hikmah dari situ. Sekarang ku tanya lagi, apa kau yakin yang kau sampaikan itu suatu kebenaran?”
“ InsyaAllah, yakin !”

Tepat sekali, ketika kita yakin bahwa kebenaranlah yang akan kita serukan, maka tak ada yang perlu ditakutkan. Semangat luar biasa akan berkobar-kobar dalam diri, sangat menyesakkan bila tidak diteriakkan.
KEBENARAN yang bagaimana? Tentunya kebenaran yang datang dari Sang Pencipta, tak ada yang lain. Bukan kebenaran yang diserahkan pada tiap individu, rancu.

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM....
ROBBIS ROHLI SODRI WAYASSIRLI AMRI WAHLUL UQDATAMMILLISANI YAFQOHU QOWLI
Maju ke medan perang, berjuang demi penerapan Syariat Islam dan tegaknya institusi Khilafah.
Meski hanya dengan bicara, walaupun terbata-bata, serukanlah !


Regard,


Fath

*)tulisan campur aduk, maksa plus curhat. Biarin ah, hoho..

Yuk memburu demam panggung bareng2 ^_^
Salam demam panggung. Semoga bermanfaat


http://myusmozaic.blogspot.com

1 komentar:

Berusaha menjadi yang terbaik mengatakan...

yayayaya
akhmad06.student.ipb.ac.id

9 Juni 2010 pukul 07.45

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Comunity

Blogger Ngalam

Mau pesan apa ?

Ikut yuk !

Mozaic peristiwa

  • ►  2011 (2)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2010 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (1)
    • ▼  Mei (3)
      • Demam Panggung
      • Simpan Rindu...
      • Open Your Mind, Refresh, Reload !
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2009 (31)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (5)

Labels

Award (1) Cinta (4) Diskusi (1) Essay (1) f d'other (1) kill capitalsm (1) Kompetisi (1) lebaran (1) Motivation (5) Nikah (3) Opini (1) Prestasi (1) puisi (1) Spirit (1) Tag (1) xpressi (25)

Tunjuk satu bintang

  • O. Solihin
    Dari Gairah ke Musibah
    1 hari yang lalu
  • Filosofi BURJO
    Kancane wae diapusi, opo maneh dudu kancane??
    2 bulan yang lalu
  • tikabanget™
    Apa itu Aritmia?
    1 tahun yang lalu
  • s o n i c f i s t
    Surat Al Maidah Ayat 51 : Jangan Memilih Pemimpin Non-Muslim
    8 tahun yang lalu
  • Cerita Langit Biru
    Souveniq
    9 tahun yang lalu
  • fajar_embun and the world
    Haloooo
    11 tahun yang lalu
  • Short Story Of My Life
    Wasiat 1: Jauhi syirik
    11 tahun yang lalu
  • MENANTANG ANGIN MEMBALIK ARUS
    WISATA HATI ANTV OKTOBER 2013
    11 tahun yang lalu
  • DivanSemesta
    Kalau Masih Menggunakan FB Jangan Benci Zionis (Prolog Risalah Demokrasi 2)
    12 tahun yang lalu
  • Cerita Mamah
    JAKARTA AKAN TENGGELAM, 27 JANUARI 2013
    12 tahun yang lalu
  • Seven~Level
    download Ge-eR edisi 1
    13 tahun yang lalu
  • Makeurmove's Blog
    Pharaoh and Moses
    13 tahun yang lalu
  • Manifesto Of Next_Revolt
    Aku Tak Menulis
    15 tahun yang lalu
  • Database Blog Etoser
    M. Ruslan - Makassar
    15 tahun yang lalu
  • Begundalmilitia
    Kepada YTH Pemberi Lowongan Kerja
    15 tahun yang lalu
  • Fahmi@Multiply
  • Sebuah Catatan Hati...
  • Ahsan Hakim
  • Mbah Jiwo Go Blog
  • REVOLUSI BUTUH UANG
  • sa'i muslim movement
  • Rain'd Nebula
  • Felix Siauw-Islamic Inspirator
  • The root of madinah
  • katakan revolusi
  • show time

Referensi

  • Artikel Artikel Baru
    Mixer Roti Terbaik Kualitasnya Tak Perlu Diragukan
    3 tahun yang lalu
  • Hizbut Tahrir Indonesia
    KSHUMI: Bubarkan HTI Tanpa Peradilan Merupakan Kediktatoran Konstitusional
    7 tahun yang lalu
  • KLIPING cyberMEDIA
    Sometimes She’s Bold — Laura Macky Photography
    8 tahun yang lalu
  • Planet Geo Indonesia
  • Jawa Pos | Selalu Ada yang Baru!
  • www.pdf-search-engine.com/
  • Insists !
  • Eramuslim - Media Islam Rujukan
  • Majalah Pengusaha - Referensi Usaha Anda - Home
  • SYABAB.COM - membuka cakrawala dunia

Kompetisi

  • iB Blogger Competition
  • Indigo Fellowship
  • AIMA
  • Kompetisi Website Kompas MuDA - KFC

Create Imagine

  • Psdtuts+
    How to create an animated Lottie logo
    22 jam yang lalu
  • Photoshop Tutorial | Belajar Photoshop | Edit Foto
    Smart Plumbing: How IoT is Revolutionizing Home Water Systems
    6 hari yang lalu
  • Tutorial Belajar Website PHP MySQL ASP.Net Photoshop Coreldraw Flash Template
    Memaksakan Diri Menyelesaikan Deadline Ketika Kurang Fit, Naas Desainer Logo Ini Dilarikan Ke Rumah Sakit Dan Harus Operasi
    1 tahun yang lalu
  • DesainDigital
    Video Tutorial Desain Ikon Gmail dengan Adobe Photoshop
    7 tahun yang lalu
  • DESAINSTUDIO.COM | Desain Grafis | Tutorial Photoshop, Illustrator, corelDRAW, 3ds Max
    Wawancara dengan Andy Aw Masry (Type Designer)
    11 tahun yang lalu
  • dafont.com
  • stock.xchng - recently uploaded stock images
  • Tutzor.com - Photoshop Tutorials and Free Photoshop Goodies
  • Adobe Photoshop Tutorials - Where Anyone Can Learn Photoshop

Eksistensi

  • Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Jurnal

  • Jurnal Akuntansi
    5 Best dating sites for over 40
    1 tahun yang lalu
  • Jurnal akuntansi USU
  • www.repository-gunadharma.co.id

Partner

  • DAPUR LAPTOP
    ACER ASPIRE 4738Z 3 VARIAN TERBARU
    14 tahun yang lalu

Mozaic Guest

around d' world

Free PageRank Checker
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com